terseok seok kesana kemari,tak ada arah yang tentu untuk dituju...? tak ada labuhan untuk kutambatkan sauh yang putus jangkarnya,tak ada akhirnya perahuku terombang ambing gelombang pasang,yang lebih kerap terjadi ketimbang surut dan menenangkan ? terdampar harusnya di pulau berupa daratan,namun bahtera hidupku ternyata kini terdampar masih dilautan antah berantah yang entah siapa pula dapat memberiku suar untuk ku berenang menuju kesana,segalanya gelap manakala malam terlalui....aku merasa digayuti perasaan manusiawi di tengah lautan itu,takut,putus asa,lelah,sedih,....dan yang sangat menyiksa adalah perasaan haus dan lapar yang tak kutemui penawarnya kecuali air laut yang asin,yang lidahku pun tak sudi untuk terus mengecapnya.namun aku masih punya,pikiran yang terbuka tiga perempat persen dari kegilaan yang lambat laun menggerogoti kewarasanku jika terus menerus aku seperti ini...aku masih ingat Tuhan,aku masih ingat mati,tersudut aku pada pilihan,biarlah mati dengan mengingat Nya,lalu lepaskan segala beban perasaan yang menghinggapiku ? atau memilih tetap hidup dengan segala resiko kepedihan yang akhirnya tetap akan membawaku pada kematian,dua pilihan itu bernada putus asa dan terkesan bunuh diri menjemput ajal,ternyata sebelum benar benar mati,aku masih ada pilihan...aku berjuang untuk tetap hidup dan menyelamatkan jiwaku yang bernama "fulan",sambil terus tanpa henti mengingat Tuhanku,jika pada akhirnya sebelum atau sesudah sampai menemukan daratan ternyata kemudian mati,aku justru sampai pula pada tujuan akhir setiap mahluk di dunia ini,singgah di haribaan Tuhanku,dan aku berenang menuju panggilan Nya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagi yang bersedia membaca,tolong keediaannya pula memberi komentar ???